Kabupaten Gunung Kidul memang kesohor akan pantai-pantainya yang indah
dan menawan. Namun pesona alam yang tak kalah indah juga banyak kita
temukan di sana. Salah satunya berupa sebuah goa purba yang sangat
menarik yakni Goa Rancang Kencono. Goa yang berada di desa Bleberan
Kecamatan Playen tersebut konon sudah berusia ratusan atau bahkan ribuan
tahun. Nama Rancang Kencono sendiri didapat karena di goa inilah Laskar
Mataram dulunya merancang strategi perang melawan Penjajahan Belanda.
Jalan masuk goa berupa tangga (dok. pribadi)
Keberadaan
goa Rancang Kencono juga searah dengan air terjun Sri Gethuk. Jadi bila
kita kesana, ibarat buy 1 get 1 free. Tidak seperti goa-goa pada
umumnya, goa Rancang Kencono seolah berada di dalam tanah. Jadi untuk
masuk kedalamnya, kita harus menuruni beberapa anak tangga batu. Dan
tepat berada di depan mulut goa, terdapat sebuah pohon Klumpit
(Terminalia Edulis) yang masih alami. Bagi sebagian masyarakat, kayu
ini dipercaya bertuah memudahkan permohonan yang bersifat keduniawi-an.
Panggung di depan mulut goa (dok. pribadi)
Di
kiri kanan pohon ini masih menyambung anak tangga menuju ke mulut goa.
Tepat di depan mulut goa (berada di belakang pohon Klumpit) terdapat
semacam panggung kombinasi dari batu dan tanah dengan halaman yang
landai dan luas. Dari sinilah kita bisa mulai menemukan
stalagtit-stalagtit yang menggantung menghiasi mulut goa.
Panggung di mulut goa (dok. pribadi)
Secara
keseluruhan, goa Rancang Kencono memang tidak begitu banyak berhias
ornamen selain stalagtit-stalagtit yang menggantung di langit-langit
goa. Namun justru karena tidak adanya stalagmit pada lantai goa, berarti
memudahkan kita untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam goa. Karena
luas dan lapangannya tempat ini sering kali digunakan untuk berbagai
kegiatan seperti sarasehan, camping, ataupun berbagai kegiatan lain.
Bagian dalam goa (dok. pribadi)
Goa
Rancang Kencono ini terbagi menjadi 3 ruangan. Ruangan pertama berupa
pelataran yang landai dan luas dengan cukup sinar matahari, karena
tempatnya berada di dekat mulut goa. Menurut petugas di sana, konon di
tempat ini pernah ada kehidupan dari jaman prasejarah. Di bagian dinding
menuju ruangan kedua juga terdapat semacam relief batu yang menurut
petugas mirip dengan jengklot.
(mirip) Jengklot menempel di dinding (dok. pribadi)
Memasuki
bagian ruangan kedua, jalanan semakin sempit dan gelap. Petugaspun
telah menyiapkan beberapa lampu senter sebagai alat penerangan. Di
bagian ruangan kedua ini konon dipergunakan untuk ruang semedi. Di
ruangan ini terdapat semacam meja batu yang konon digunakan untuk
bersila tatkala bersemedi.
Meja batu untuk bersemedi (dok. pribadi)
Menuju
ruangan ketiga (bagian terdalam dari goa), jalanan sangat-sangat
sempit. Untuk masuk kedalamnya kita harus berjalan berjongkok satu per
satu. Namun ternyata begitu lorong sempit tadi kita lewati, di dalam
sana terdapat sebuah ruangan yang luas. Kita bisa berdiri dan
menyaksikan bukti-bukti perjuangan laskar Mataram di sini. Di dinding
goa pada ruangan ini terdapat semacam “prasasti” atau janji prajurit
yang tulisan “Prasetya Bhinnekaku” di bagian atasnya, serta lambang
burung garuda di sampingnya.
Sumpah prasetya (dok. pribadi)
Tak
jauh dari “prasasti” atau sumpah prasetya tadi juga terdapat ornamen
unik yang berbentuk seperti sebuah kunci yang menempel pada dinding goa.
Menurut petugas, konon kunci ini merupakan kunci gaib yang membuka
jalan dari goa Rancang Kencono ke Gunung Merapi.
Kunci gaib menuju Merapi? (dok. pribadi)
Terlepas
benar atau tidaknya penjelasan tersebut, Goa Rancang Kencono memang
merupakan goa unik yang patut kita jaga dan kita lestarikan
keberadaannya. Sayangnya tangan-tangan jahil lebih dulu mengotori goa
ini dengan berbagai coretan-coretan yang tak berarti namun sangat
mengurangi nilai historis dan keindahan goa itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.