Kamis, 27 Maret 2014

GOA RANCANG KENCONO,PINTU GHOIB MENUJU MERAPI

Kabupaten Gunung Kidul memang kesohor akan pantai-pantainya yang indah dan menawan. Namun pesona alam yang tak kalah indah juga banyak kita temukan di sana. Salah satunya berupa sebuah goa purba yang sangat menarik yakni  Goa Rancang Kencono. Goa yang berada di desa Bleberan Kecamatan Playen tersebut konon sudah berusia ratusan atau bahkan ribuan tahun. Nama Rancang Kencono sendiri didapat karena di goa inilah Laskar Mataram dulunya merancang strategi perang melawan Penjajahan Belanda.


Jalan masuk goa berupa tangga (dok. pribadi)
Keberadaan goa Rancang Kencono juga searah dengan air terjun Sri Gethuk. Jadi bila kita kesana, ibarat buy 1 get 1 free. Tidak seperti goa-goa pada umumnya, goa Rancang Kencono seolah berada di dalam tanah. Jadi untuk masuk kedalamnya, kita harus menuruni beberapa anak tangga batu. Dan tepat berada di depan mulut goa, terdapat sebuah pohon Klumpit (Terminalia Edulis) yang masih alami.  Bagi sebagian masyarakat, kayu ini dipercaya bertuah memudahkan permohonan yang bersifat keduniawi-an.


Panggung di depan mulut goa (dok. pribadi)
Di kiri kanan pohon ini masih menyambung anak tangga menuju ke mulut goa. Tepat di depan mulut goa (berada di belakang pohon Klumpit) terdapat semacam panggung kombinasi dari batu dan tanah dengan halaman yang landai dan luas. Dari sinilah kita bisa mulai menemukan stalagtit-stalagtit yang menggantung menghiasi mulut goa.


Panggung di mulut goa (dok. pribadi)
Secara keseluruhan, goa Rancang Kencono memang tidak begitu banyak berhias ornamen selain stalagtit-stalagtit yang menggantung di langit-langit goa. Namun justru karena tidak adanya stalagmit pada lantai goa, berarti memudahkan kita untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam goa. Karena luas dan lapangannya tempat ini sering kali digunakan untuk berbagai kegiatan seperti sarasehan, camping, ataupun berbagai kegiatan lain.


Bagian dalam goa (dok. pribadi)
Goa Rancang Kencono ini terbagi menjadi 3 ruangan. Ruangan pertama berupa pelataran yang landai dan luas dengan cukup sinar matahari, karena tempatnya berada di dekat mulut goa.  Menurut petugas di sana, konon di tempat ini pernah ada kehidupan dari jaman prasejarah. Di bagian dinding menuju ruangan kedua juga terdapat semacam relief batu yang menurut petugas mirip dengan jengklot.


(mirip) Jengklot menempel di dinding (dok. pribadi)
Memasuki bagian ruangan kedua, jalanan semakin sempit dan gelap. Petugaspun telah menyiapkan beberapa lampu senter sebagai alat penerangan. Di bagian ruangan kedua ini konon dipergunakan untuk ruang semedi. Di ruangan ini terdapat semacam meja batu yang konon digunakan untuk bersila tatkala bersemedi.


Meja batu untuk bersemedi (dok. pribadi)
Menuju ruangan ketiga (bagian terdalam dari goa), jalanan sangat-sangat sempit. Untuk masuk kedalamnya kita harus berjalan berjongkok satu per satu. Namun ternyata begitu lorong sempit tadi kita lewati, di dalam sana terdapat sebuah ruangan yang luas. Kita bisa berdiri dan menyaksikan bukti-bukti perjuangan laskar Mataram di sini. Di dinding goa pada ruangan ini terdapat semacam “prasasti” atau janji prajurit yang tulisan “Prasetya Bhinnekaku” di bagian atasnya, serta lambang burung garuda di sampingnya.


Sumpah prasetya (dok. pribadi)
Tak jauh dari “prasasti” atau sumpah prasetya tadi juga terdapat ornamen unik yang berbentuk seperti sebuah kunci yang menempel pada dinding goa. Menurut petugas, konon kunci ini merupakan kunci gaib yang membuka jalan dari goa Rancang Kencono ke Gunung Merapi.


Kunci gaib menuju Merapi? (dok. pribadi)
Terlepas benar atau tidaknya penjelasan tersebut, Goa Rancang Kencono memang merupakan goa unik yang patut kita jaga dan kita lestarikan keberadaannya. Sayangnya tangan-tangan jahil lebih dulu mengotori goa ini dengan berbagai coretan-coretan  yang tak berarti namun sangat mengurangi nilai historis dan keindahan goa itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.