Kamis, 27 Maret 2014

KAMAR NYAI RORO KIDUL

KAMAR NYAI RORO KIDUL
Liburan dan bersantai di pantai tentu menjadi favorit bagi setiap orang. Sinar mentari dan desir ombak yang bergulung, menikmati pasir di pantai tentu menjadi dambaan semua orang. Namun bagaimana bila tempat tersebut ternyata menyimpan banyak cerita misteri?

Hampir setiap pantai di tanah air memiliki keistimewaan masing-masing, entah karena pemandangannya yang indah atau dikarenakan cerita-cerita mistis yang membuat orang tertarik untuk berkunjung.

Salah satu pantai yang sangat terkenal dengan cerita mitos tentu pantai Pantai Pelabuhan Ratu yang terletak di pesisir Samudera Hindia, sekitar 60 kilometer dari kota Sukabumi, Jawa Barat. Pemandangan pantai ini sangat indah terlebih langitnya di saat matahari terbit dan terbenam.

Namun keindahan tersebut ternyata sering membawa petaka. Deru ombaknya yang sangat kuat di pantai tersebut ternyata berbahaya bagi perenang, sehingga ada papan larangan yang ditancapkan di sana untuk memperingatkan pengunjung agar tidak terlalu jauh ke laut.

Keindahan daya tarik Pantai Pelabuhan Ratu bukan hanya pada pemandangannya saja. Banyak wisatawan yang datang karena mitos yang beredar bahwa pantai ini dikuasai oleh Ratu Pantai Selatan atau yang lebih dikenal sebagai Nyai Roro Kidul.

Nyai Roro Kidul digambarkan sebagai wanita yang cantik bak bidadari yang selalu mengenakan kebaya warna hijau. Itulah sebabnya di ini ada larangan tidak tertulis bagi pengunjung agar tidak memakai baju atau atribut berwarna hijau.

Bila pengunjung berkeras melanggar aturan itu, masyarakat setempat percaya yang bersangkutan akan ditarik ke laut untuk menjadi tentara atau pelayan sang ratu. Meskipun hal itu terdengar tak wajar dan tak masuk akal, nyatanya sudah beberapa kali pengunjung berbaju hijau hilang ditelan ombak.

Cerita Nyai Roro Kidul ini tentu bukan sembarang mitos, masyarakat setempat percaya bahwa memang ada sosok sang Nyai tersebut sehingga mereka rutin memberikan persembahan atau sesaji kepadanya. Pada bulan April rutin diadakan ritual upacara Hari Nelayan yang dimaksudkan untuk menghormati sang ratu atas rejeki dan perlindungannya kepada para nelayan selama melaut.

Nyai Roro Kidul sendiri memang dikenal dan sangat dihormati oleh masyarakat pesisir pantai selatan. Benar tidaknya mitos itu, rasanya tidak lengkap bila berkunjung ke Pelabuhan Ratu tanpa benar-benar merasakan sendiri sensasi kehadiran Roro Kidul yang konon mendiami kamar 308 di Hotel Inna Samudera.

Hotel itu dahulu bernama Samudera Beach Hotel itu didirikan oleh Presiden Soekarno di tahun 1962. Saat itu, hotel tersebut merupakan salah satu hotel berbintang yang mewah dan memiliki prestise sendiri karena dibangun bersamaan dengan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel dan Toserba Sarinah dan kemudian menjadi tempat-tempat kaum kelas atas menghabiskan akhir pekannya.

Layaknya hotel berbintang lainnya, Hotel Inna Samudera menawarkan berbagai kenyamanan dan fasilitas kepada para pengunjungnya. Namun bukan hal itu yang membuat hotel ini istimewa dan menarik banyak pengunjung ke sana, melainkan sebuah kamar misterius bernomor 308.

Kamar tersebut disediakan pihak hotel sebagai tempat peristirahatan Nyai Roro Kidul, sehingga tidak disewakan sebagai kamar penginapan seperti kamar-kamar lainnya. Meskipun tidak disewakan untuk menginap, kamar ini tertata dan terawat dengan baik untuk menyenangkan sang ratu pantai. Nuansa kamar pun diatur sedemikian rupa dengan dominasi warna hijau yang dipercaya sebagai warna favorit Roro Kidul.

Para pengunjung hotel boleh mampir ke kamar ini dengan sejumlah syarat yang sudah ditentukan oleh pihak hotel. Beberapa syarat di antaranya harus mengucapkan salam saat masuk dan keluar kamar, tidak boleh berisik atau membuat kegaduhan, tidak boleh menyampah, tidak boleh berada di kamar selama lebih dari sejam, dan khusus wanita yang sedang haid dilarang masuk.

Pengunjung yang datang ke kamar itu seringkali meletakkan berbagai ‘hadiah’ bagi sang Nyai di atas meja yang telah disediakan. Kebanyakan yang ditaruh di meja itu adalah bunga-bungaan dan barang-barang berwarna hijau, sehingga jangan heran bila kadang banyak merasa seperti masuk tempat pertapaan karena aroma bunga yang menyengat.

Kamar ini juga kerap dijadikan tempat semedi oleh para pengunjung. Bila ingin bersemedi di kamar misterius ini, pengunjung akan dikenakan tarif Rp 125.000 untuk semedi selama satu jam. Pengunjung memang tidak boleh berlama-lama di kamar ini karena dikhawatirkan sang ratu merasa terganggu. Namun bila Anda memang sedang menginap di hotel ini, Anda sama sekali tak dikenakan tarif sepeserpun tetapi tetap harus mematuhi syarat yang telah ditentukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.